.
.
.
.
Warning: DON'T TRY THIS AT HOME -muter lagu malam jum'at kliwon- soalnya semua yang ada di fict ini emang hamper gk ada yang bisa ditiru -ditimpuk readers-, GaJe, 00C, OON, AU, typo(s), lebay, menggunakan bahasa Indonesia yang salah dan ancur-ancuran, typo berhamburan.
.
.
.
Pair: Pasangan paling serasi abad ini
.
.
.
.
NaruHina, slight SasuSaku
.
.
.
.
Rate: T(een)tapi sewaktu-waktu bisa berubah
.
.
.
.
Genre: humor-mungkin rada lebay-sama romance ^O^
.
.
.
.
Udah ah jangan banyak bacot lagi! Talk less, sleep more! (?)
.
.
.
.
TITLE: cinta yang aneh –part 5-
Let's begin da story
Sehari setelah acara penembakan Sasuke ke Sakur yang berakhir dengan matinya Sakura –plak- maksud saya berakhir dengan jadiannya Sakura dengan Sasuke, walaupun sebenarnya banyak fans dari kedua belah pihak yang tidak ikhlas dan tidak ridha sampai-sampai banyak dari mereka yang ingin bunh diri dengan cara gantung diri di pohon cabai, kenapa mereka gak gantung diri di pohon yang tinggian dikit? Itu karena pohon-pohon di bumi kita telah ditebang secara liar oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab. –author malah ceramah-
Naruto yang sudah paham dengan rencana Sasuke langsung melatih aksinya nanti di depan cermin di kamarnya terlebih dahulu, berikut cuplikan latihan Naruto:
"Owh putri Hinata yang cantik dan baik hati serta rajin menabung, maukah dikau menjadi kekasih bagi diriku yang tampan dan rupawan serta hartawan ini?" ucap Naruto bagaikan seorang pangeran yang sedang menyatakan cinta kepada seorang putri –padahal ngadepin cermin, tapi lebaynya minta ampun-
Naruto yang tidak mendengar jawaban dari putrid khayalannya –baca: cermin- langsung berkata,
"Apakah anda terpukau dengan ketampanan saya? Itu sudah biasa, jadi anda tidak perlu gugup seperti itu." Ucap Naruto lagi.
Karena tidak juga mendengar jawaban dari cermin tersebut maka dia langsung merangkul cermin tersebut dan berkata,
"Hahahaha, diam artinya jawaban iya." Naruto tertawa dengan nistanya
Sementara itu…
"Apakah anakku menjadi gila karena kuberi minum susu basi yang kuberi tadi? Maafkan ibu nak." Ucap Kushina dengan mata yang berkaca-kaca ditemani sang suami tercinta, Minato, yang tidak disangka dan tidak diduga juga ikut menangis padahal dia tidak tau kenapa dia menangis. –keluarga yang aneh-
Keesokan harinya..
"Tadi pagi kenapa gue bangun dengan posisi nindih cermin sambil cium-cium cermin itu ya? Pasti ini kerjaan enyak deh, soalnya babeh gak mungkin ngerjain gue sampai segitunya." Gumam Naruto dengan tampang serius –gak sadar dia udah hampir *piip* tuh cermin tadi malam-
Tiba-tiba ada orang yang menepuk pundak Naruto tanpa perasaan..
"Woi.. pagi-pagi udah melamun aja, kesurupan baru tau rasa loe." sapa Sasuke tanpa perasaan.
"Bikin gue kaget aja loe Sas, gue nih lagi pikirin kejadian mengerikan yang gue alami tadi malam" ucap Naruto dengan tampang horornya.
"Glek.. ke..kejadian apa?" Sasuke yang aslinya takut –gak nyangka- sama hal berbau mistis langsung merinding.
"Nanti gue certain di sekolah." Jawab Naruto dengan santainya.
"Owh iya, loe kapan nembak Hinata? Ntar keburu diserobot orang loh" ancam Sasuke.
"Nanti lah, gue masih latihan, tunggu aja, ngomong-ngomong mana traktiran buat gue? Loe kan udah jadian sama Sakura" Tanya Naruto.
"Nih gue bikinin loe kue, makan sampai kenyang" ucap Sasuke dengan senyum malaikat tapi seringai iblis. –GaJe-
"OK.. siniin kuenya" tanpa tau apa kue tersebut Naruto langsung mengambilnya dari dalam tas Sasuke lalu memakannya dengan beringas.
"Enak gak Nar?" Tanya Sasuke.
"A..apa yang loe ta..tambahin di kue ini?" Tanya Naruto lagi dengan wajah yang telah memucat.
"Cuma obat pencuci perut biar loe mencret-mencret di kelas, hohohoho." Sasuke langsung tertawa nista dan berlari kabur dari SANG KORBAN –baca: Naruto-
"SIALAN LOE SASU-TEMEE…" Naruto berteriak dan langsung mengejar Sasuke sampai ke sekolah.
Walaupun Naruto pada akhirnya dapat menangkap Sasuke, tapi Sasuke selalu lepas, kenapa? Itu karena saat Naruto menangkap Sasuke, dia langsung sakit perut dan terpaksa ke WC lagi dan lagi.
VOC –PLAKK-
HIV? –BUKK-
TBC
MOHON REVIEW..
R
E
V
I
E
W
Tidak ada komentar:
Posting Komentar